Jumat, 10 Desember 2010
Produk Produk Perbankan Syariah
Selasa, 30 November 2010
ISLAM DAN TRADISI DI INDONESIA SEKARANG
Meskipun Islam datang dan berkembang di Indonesia lebih dari lima abad,pemahaman dan penghaytan keagamaan kita masih cenderung sinkretik tarik-menarik antara nilsi lihur Islam dengan budaya local.
Meskipun banyak mendapat kritik dari banyak pihak,Clifford Geertz di pandang telah berhasil mengkategorisasi Islam dalam bukunya yang sering dirujuk para penulis sesudahnya ,yaitu The Religion of java.
Kategorisasinya yang banyak dikritik banyak peneliti sesudahnya adalah priyayi,santri,dan abangan.Kategorisasi tersebut dipandang keliru karena patokan yang digunakan dinilai tidak konsisten.Priyai tidaklah sama dengan kategori santri dan abangan.Priyayi adalah kelas social yang lawannya adalah wong cilik atau proletar.Oleh karena itu,baik dalam golongan santri maupun abangan terdapat priayi (elit)maupun wong cilik.Kritik tersebut antara lain dikemukakan oleh Zaini Muchtarom dalam karyanya,santri dan Abangan dijawa(1988).
Pling tidak ,di Indonesia terdapat dua penelitian yang dilakukan secara mendalam yang menjelaskan hubungan tradisi local dalam islam.Pertama penelitian yang dilakukan oleh Cilford Geertzdi Mojokuto yang hasil penelitiannya pertama kali diterbitkan di Amerika pada tahun 1960.Kedua penelitian yang dilakukan oleh Howard M.Federspiel tentang Persatuan Islam(PERSIS) yang diterbitkan di New york pada (1970).
Secara sederhana,dengan mengutip Cilford Geertz yang disederhanaknan oleh Christian Snouk Hurgronje M. Federspiel(1996: 90) menejelaskan bahwa pada setiap peristiwa kelahiran, perkawinan, sihir, kematian, dan yang lain-lain.meskipun sekarang ini sedang zaman tehnik (modern) dan tidak lama lagi akan memasuku millennium ketiga, keberagaman kita tidak sepenunhya dapat lepas pengaruh sinkretik yang diwariskan oleh para pendahulu kita.
Amaliah keagamaan kita dimasyarakat dapat dilihat dari upacara nujuh bulan dengan menyediakan makanan kecil yang kemudian dibagikan kepada masyarakat sekitar, upacara kelahiran yang biasanya dilakukan seminggu setelah melahirkan dan sekaligus memberi nama anak yang dilahirkan dengan membaca al-Barjanji.
Begitu juga dengan upacara kematian, didaerah betawi terdapat tradisi yang sangat berbeda dengan tradisi di Bandung. Di betawi apabila seseorang meninggal, keluarga tersebut menyelenggarakan pembacaan Al-Quran yang lamanya berganutng pada usia yang meninggal dan kelas ekonomi keluarga yang meninggal. Sedangkan apabila ekonomi keluarga yang meninggla termasuk kelas menengah ke atas, pembacaan ayat suci Al-Quran dilakukan selama tujuh hari tjuh malam, dan biasanya dilaksanakan dimakam. Ada pula yang lebih dari itu, terutama jika keluarga yang meninggal termasuk keluarga yang terhormat. Pada keluarga seperti ini, pembacaan Al-Quran dilaksanakan selama empat puluh hari empat puluh malam (tetapi peristiwa ini sekaranng jarang sekali terjadi).
Lain halnya dengan kebiasaan didaerah Bandung Timur. Upacara yang berhubungan dengan kematian seseorang dilakukan apabila ekonomi keluarga yang meninggal itu termasuk kelas menengah ke atas, keluarga yang ditinggalkan menyembelih kerbau kemudian daging kerbau tersebut dibagikan kepada masyarakat sekitar (sekitar tahun 1989 di Cileunyi kulon masih didapatkan peristiwa ini) meskipun sekarang upacara itu hampir pernah terjadi.
Kebiasaan baca kitab al-barjanji dilakukan dalam berbagai kegiatan selametan; mulai dari selametan pemberian nama anak yang baru lahir, hingga mauludan (memperingati lahirnya Nabi Muhammad saw).suatu kemyataan logis adalah banyak santri yang hapal diluar kepala beberapa bagian kitab al-barjanji karena seringnya kitab tersebut dibaca berulang-ulang. Dengan demikian, elaborasi tentang tradisi yang dilakukan oleh Cliford Geetz Howard M. Federsipel masih relevan untuk dijadikan bahan rujukan.
Dalam merespons tradisi yang berkembang di masyarakat tersebut,secara umum,umat islam dapat dibedakan menjadi dua:pertama,”kaum Tua”;dan kedua “kaum Muda”.”kaum Muda”adalah ulama pendukung perubahan-perubahan radikal dalam pemikiran dan praktik keagamaan di Nusantara ;sedangkan “kaum Tua”adalah ulama yang menentang perubahan-perubahan yang dikembangkan oleh”kaum Muda”dan nmempertahankan sistem keagamaan di Indonesia yang dinilai telah mapan.
“Kaum Tua”meyakini bahwa kebenaran yang dikemukakan dalam ajaran-ajaran ulama besar zaman klasik dan zaman pertengahan seperti Al-Ghazali,al-asy’ari,dan al-maturidi dalam bidang teologi,dan imam-imam dari mazhab-mazhab besar dalam bidang hukum islam tidak berubah.bagi”kaum Tua”,kebenaran tidak perlu dikaji ulang,sebab kebenaran tidak pernah diubah karena perubahan waktu dan kondisi(Howard M.FEDERSPIEL,1996:60).”Kaum Tua”menegaskan bahwa agama melalui hafalan di pondok-pondok pesantren,ia tidak bisa salah,dan tidak boleh ditundukkan oleh penelitian akal.konsekuensinya adalahsetiap penolakan terhadap bagian dari agama,dianggap menolak agama itu sendiri.Mereka menuduh “Kaum Muda”sebagai orang kafir dan terkutuk
Sedangkan “Kaum Muda”bersikap sebaliknya.Mereka mereka menentang keras praktik praktik tasawuf,ketaatan kepada mazhab teologi dan hukum Islam,upacara Ritual
Yang tidak otoritatif dan doa tersebut dimaksudkan untuk mengantarkan roh yang baru meninggal dunia.
Dalam konteks tradisi lokal ulama trbagi menjadi kaum mufda dan kaum tua sedangkan dalam konteks global respon pertama merupakan respons tradisionalis atau konservatif,sedangkan rspon kedua merupakan respon modernis.dua hal tersebut tradisionalis dan modernis kita bicarakan pada bagian berikut.
Sabtu, 30 Oktober 2010
PENYAJIAN DATA
Fungsi penyajian data
1. Menunjukkan perkembangan suatu keadaan
2. Mengadakan perbandingan pada suatu waktu.
Penyajian data dapat dilakukan melalui tabel dan grafik.
Tabel adalah penyajian data dalam bentuk kumpulan angka yang disusun menurut kategori-kategori tertentu, dalam suatu daftar. Dalam tabel, disusun dengan cara alfabetis, geografis, menurut besarnya angka, historis, atau menurut kelas-kelas yang lazim.
Bagian-Bagian tabel
1. Kepala tabel : memuat a) nomor tabel, b) judul tabel (mungkin termasuk tahun atau unit)
2. Leher tabel : memuat keterangan atau judul kolom
3. Badan tabel : memuat data
4. Kaki tabel : memuat a) keterangan-keterangan tambahan, b) sumber data, yaitu yang menjelaskan dari mana itu dikutip atau diambil.
Jenis Tabel
Berdasarkan pengaturan datanya, tabel dibedakan atas beberapa jenis, yaitu :
1. tabel frekuensi,
2. tabel klasifikasi,
3. tabel kontingensi, dan
4. tabel korelasi.
a. Tabel Frekuensi
Tabel frekuensi adalah tabel yang menunjukkan atau memuat banyaknya kejadian atau frekuensi dari suatu kejadian.
Contoh :
HTML clipboard
TABEL 2.2 HASIL ULANGAN STATISTIK
Nilai | Jumlah Mahasiswa |
45 – 49 50 – 54 55 – 59 60 – 64 65 – 69 70 – 74 75 – 79 80 – 84 85 – 89 | 3 5 6 8 12 15 10 7 4 |
Jumlah | 70 |
b. TABEL KLASIFIKASI
Tabel klasifikasi adalah tabel yang menunjukkan atau memuat pengelompokkan data. Tabel klasifikasi dapat berupa tabel klasifikasi tunggal dan ganda.
Contoh tabel klasifikasi tunggal
TABEL 2.3 JUMLAH KAMBING DI KOTA Y TAHUN 1990 MENURUT JENISNYA
Jenis | Jumlah (Ekor) |
Jantan Betina | 57 345 |
Jumlah | 402 |
Sumber : Dinas Peternakan Kota Y
HTML clipboard
Contoh : tabel klasifikasi ganda
TABEL 2.4 SAPI PERAH DI KOTA Y, TAHUN 1990. MENURUT JENIS SAPI DAN PENGUSAHA
Jenis | Jumlah | Pengusaha | ||
A | B | C | ||
Fries Holland Yersey Ayrshire | 508 150 125 | 198 45 30 | 225 30 25 | 85 75 70 |
Jumlah | 783 | 273 | 280 | 230 |
Sumber : Dinas Peternakan Kota Y
c. TABEL KONTINGENSI
Tabel kontingensi adalah tabel yang menunjukkan atau memuat data sesuai dengan rinciannya. Apabila bagian baris tabel berisikan m baris dan bagian kolom tabel berisikan n kolom maka didapatkan tabel kontingensi berukuran m x n
contoh
TABEL 2.5 PRODUKSI MINYAK MENTAH OPEC, UNI SOVIET, DAN DUNIA TAHUN 1975 – 1979
(dalam jutaan barel)
Tahun | OPEC | Uni Soviet | Dunia | Jumlah |
1975 1976 1977 1978 1979 | 9.934 11.240 11.468 10.914 11.205 | 3.600 3.822 4.013 4.204 4.307 | 20.174 21.831 22.672 22.897 23.666 | 33.708 36.893 38.153 38.015 39.178 |
Jumlah | 54.761 | 19.946 | 111.240 | 185.947 |
Sumber : Petrolium Economic, April 1981
d. TABEL KORELASI
Tabel korelasi adalah tabel yang menunjukkan atau memuat adanya korelasi (hubungan) antara data yang disajikan.
Contoh :
TABEL 2.6 HASIL UJIAN STATISTIK DAN AKUNTANSI 100 MAHASISWA DI SUATU AKADEMI
Nilai Akuntansi | Nilai Statistik | |||||
40-49 | 50-59 | 60-69 | 70-79 | 80-89 | 90-99 | |
90-99 80-89 70-79 60-69 50-59 40-49 | 1 3 3 | 4 6 5 | 1 5 9 6 4 | 2 4 10 5 2 | 4 6 8 2 | 4 5 1 |
Grafik Data
• Grafik data disebut juga diagram data, adalah penyajian data dalam bentuk gambar-gambar. Grafik data biasanya berasal dari tabel dan grafik biasanya dibuat bersama-sama, yaitu tabel dilengkapi dengan grafik. Grafik data sebenarnya merupakan penyajian data secara visual dari data bersangkutan. Grafik data dibedakan atas beberapa jenis, yaitu :
1. Pictogram
Pictogram adalah grafik data yang menggunakan gambar atau lambang dari data itu sendiri dengan skala tertentu.
Contoh
• Penduduk dunia pada akhir abad ke-20 diperkirakan :
1) Afrika : 350 Jt jiwa
2) Amerika : 500 jt jiwa
3) Asia : 2.000 jt jiwa
4) Eropa : 600 jt jiwa
5) Jerman : 50 jt jiwa
6) Uni Soviet : 250 jt jiwa
Dalam bentuk pictogram digambarkan sbb:
2. Grafik batang atau balok
• Adalah grafik data berbentuk persegi panjang yang lebarnya sama dan dilengkapi dengan skala atau ukuran sesuai dengan data yang bersangkutan. Setiap batang tidak boleh saling menempel atau melekat antara satu dengan lainnya dan jarak antara setiap batang yang berdekatan harus sama.
c. Grafik garis
• Adalah grafik berupa garis, diperoleh dari beberapa ruas garis yang menghubungkan titik-titik pada bidang bilangan. Pada grafik garis digunakan dua garis yang saling berpotongan. Pada garis horizontal (sumbu-X) ditempatkan bilangan-bilangan yang sifatnya tetap, seperti tahun dan ukuran-ukuran. Pada garis tegak (sumbu-Y) ditempatkan bilangan-bilangan yang sifatnya berubah-ubah, seperti harga, biaya jumlah, dan jumlah.
d. Grafik lingkaran
• Adalah grafik data berupa lingkaran yang telah dibagi menjadi juring-juring sesuai dengan data tersebut. Bagian-bagian dari keseluruhan data tersebut dinyatakan dalam persen.
e. Kartogram
• Kartogram atau peta statistik adalah grafik data berupa peta yang menunjukkan kepadatan penduduk, curah hujan, hasil pertanian, hasil pertambangan dsb.
Contoh :
TABEL 2.10 PEMASARAN TELEVISI PERUSAHAAN “X”, SEMESTER I, 1990
Daerah Pemasaran | Jumlah |
Semarang Yogyakarta Purwokerto Tegal Pati Surakarta | 500.000 400.000 300.000 300.000 200.000 350.000 |
Dalam bentuk kartogram peta statistik tersebut digambarkan sebagai berikut: PETA PEMASARAN TELEVISI PERUSAHAAN “X”, SEMESTER I, 1990